Kamis, 19 Mei 2016

Career of Evil - Titian Kejahatan


Judul: Career of Evil - Titian Kejahatan
Judul Asli: Career of Evil
Seri: Cormoran Strike #3
Pengarang: Robert Galbraith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2016)
ISBN: 978-602-03-2636-8
Jumlah Halaman: 552 halaman
Penerbitan Perdana: 2015
Literary Awards: Audie Award-Mystery (2016), Goodreads Choice Nominee-Mystery & Thriller (2015)



Lihat sinopsis
Sebuah paket misterius dikirim kepada Robin Ellacott, dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan potongan tungkai wanita di dalamnya.

Atasan Robin, detektif partikelir Cormoran Strike, mencurigai empat orang dari masa lalunya yang mungkin bertanggung jawab atas kiriman mengerikan itu—empat orang yang sanggup melakukan tindakan brutal.

Tatkala polisi mengejar satu tersangka pelaku yang menurut Strike justru paling kecil kemungkinannya, dia dan Robin melakukan penyelidikan sendiri dan terjun ke dunia kelam tempat ketiga tersangka yang lain berada. Namun, waktu kian memburu mereka, sementara si pembunuh kejam kembali melakukan aksi-aksi yang mengerikan…

Career of Evil adalah kisah misteri yang cerdas dengan pelintiran-pelintiran tak terduga, dan menceritakan bagaimana kedua tokohnya, Cormoran Strike dan Robin Ellacott, berada pada persimpangan penting dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.





Carrer of Evil - Blue Öyster Cult

I choose to steal what you choose to show
And you know I would not apologize
You're mine for the taking.

I'm making a career of evil....

Nah, membaca buku ini aku merasa tidak se-wah seperti saat membaca Cuckoo, atau merasa se-interestingly-gory seperti isi Silkworm, tapi ini punya banyak moment-momentnya sendiri. Kisah seputar latar belakang Cormoran dan Robin memberi banyak lapisan karakter yang sangat kusukai dari sebuah novel berseri seperti ini. Dan khususnya, munculnya karakter Shankers, yang memberi banyak warna untuk kehidupan pribadi dan profesional Corm.


Kisah dibuka saat Robin yang menanti-nanti sebuah paket untuk persiapan pesta pernikahannya. Alih-alih mendapatkan dus berisi kamera sekali pakai yang diinginkannya, sang kurir ternyata malah membawakan sepotong tungkai manusia, cewek, muda. Paniklah dia hingga menjerit mengagetkan Cormoran. Corm langsung menghubungi Inspektur Polisi Wardle (dari kasus Landry) dan meyerahkan kasus ini kepadanya.

Melihat lelucon kasar terhadap fisik Corm di balik pengiriman potongan tungkai ini, mereka berdua kemudian mengurut-urutkan empat orang calon tersangka dari masa lalu Corm, baik secara pribadi maupun semasa masih menjadi polisi militer dulu. Dua orang bekas tentara yang memendam dendam pada Cormoran Strike, bekas ayah tiri pemabuknya dan seorang anggota mafia. Pihak polisi dan Wardle lebih mencurigai si mafia, sedangkan Corm malah terbayang-bayang ketidaksukaannya pada si ayah tiri. Nantinya setelah Robin menggali-gali masa lalu Corm, ternyata ada sebab khusus di balik sikapnya ini... Corm menganggap kematian ibunya secara langsung atau tidak adalah karena si ayah tirinya ini.

Selain itu, kedua bekas tentara lainnya itu (yang gemar menganiaya wanita dan melecehkan anak kecil) juga mendapatkan perhatian dari Corm dan Robin. Mereka berdua mulai membagi tugas untuk mencari tahu keberadaan dan keadaan mereka. Namun belum jauh mereka melangkah, potongan tubuh kedua kembali dikirimkan kepada Robin. Sebuah jari kaki dari wanita yang sama. Teror ini cukup membuat Corm mengambil keputusan untuk meliburkan Robin. Padahal, situasi pribadi Robin sendiri malah sedang kisruh dengan persoalan-persoalan dengan tunangannya. Di saat Robin sedang sangat terpuruk ini, tak sengaja masa lalunya terkuak pada Corm. Mengapa ia tiba-tiba putus kuliah, dan secuplik kenangannya dengan sang tunangan yang mendasari hubugan mereka hingga kini. Juga motivasi Robin untuk menjadi detektif bersama Cormoran. Terbukanya masa lalu masing-masing, serta perjalanan penyelidikan bermobil ke berbagai daerah pelosok, membuat hubungan mereka berdua menjadi sangat dekat, sampai-sampai Corm harus berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri akan siapa Robin dan hubungan profesional antar mereka.

Satu per satu benang kusut kasus ini diurai. Di saat yang sama, perjalanan emosional Cormoran dan Robin juga ikut diuraikan. Masa lalu keduanya. Kedekatan keduanya. Hubungan keduanya. Hingga suatu saat, bunga-bunga yang salah musim mengantarkan Cormoran pada pemecahan kasus yang sebenarnya.


* * *

Seperti yang sudah kubilang di atas, point teratas untuk seri Strike yang ini adalah pada penggalian masa lalu masing-masing tokoh. Semuanya dipaparkan dengan sangat real dan wajar, meski pedih dan menyakitkan. Sekali lagi JKR membuktikan diri sebagai penulis yang mumpuni dalam meberi lapis-lapis karakterisasi pada tokoh-tokoh ciptaannya. Sebagai pembaca, aku juga suka karena Robin dan Corm memilih satu sama lain untuk membuka diri dan membagi kenangan pribadi mereka.

Karakter-karakter minor dalam novel ini banyak menyoal pada dua hal. Yang pertama adalah BIID (Body Integrity Identity Disorder), sebuah kelainan jiwa tidak rasional yang menginginkan untuk menyingkirkan bagian tubuh yang sehat. Rasanya aku pernah melihat hal ini diangkat dalam salah satu episode seri televisi Criminal Minds, tapi waktu menonton itu, aku sih masih berpikir "masak iya ada yang kayak gitu".  Setelah membaca novel ini, baru kusadari bahwa ini benar-benar terjadi dan ada dalam ilmu kedokteran. Haish... makin aneh ini manusia!! *lebay*

Hal kedua yang diangkat, tentu saja adalah kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan terhadap anak. Pelaku kriminalnya sering kali luput dari jerat hukum karena korban-korbannya enggan melaporkan, atau malah tidak merasa/tidak tahu telah menjadi korban sama sekali. Mereka telah amat sangat tersiksa sehingga seakan-akan menganggap wajar perlakuan yang diterimanya. Sangat memilukan membaca hal tersebut di novel ini.


Endingnya..... kenapa ya kok banyak yang gak suka.... Aku malah merasa puaaass sekali saat membacanya. Ada dua alasan. Pertama, membuktikan bahwa karakter Cormoran Strike ini benar-benar terhormat, setia kawan dan patut diacungi jempol. Ada batas-batas profesionalitas dalam hubungan Corm-Robin, yang tak pernah dilanggar sekali pun, apapun alasannya, dan menunjukkan bahwa alasan sebenarnya tindakan Corm adalah untuk melindungi Robin dari si penjahat dan ia tetap "sahabat" baiknya. Jika nanti nanti naaaanti, hubungan mereka berkembang ke arah lain, itu bukan karena Corm menggunting dalam lipatan, mengambil keuntungan saat moril Robin sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Salut untuk Cormoran Strike. (jadi teringat pada Sersan Mayor Seo Dae-young, yang sama-sama tentara "terhormat" dan  datang di pernikahan meski pedih hatinya, wakakakaka...) #ter-DotS #lalupenginnontonYooSijinlagi  :D

Alasan yang kedua... tentu saja karena ini tipe ending yang bikin penasaran plus plus plus!!


* * *

Edisi terjemahan Bahasa Indonesianya lumayan bagus... dan ehm... harganya juga bagussss sekali. #gakusahdibahaslah  Tapi untuk edisi semahal ini (katanya gak usah dibahas), kok masih ada typonya ya. Dua kali pula, di hal 354 (menbangun) dan 389 (mengeri). Hmmm....

Covernya aku suka, terima kasih karena masih menggunakan cover asli seperti kedua buku sebelumnya. Ilustrasi gambar punggung Corm, dengan tiang lampu jalan dan pagar besi. Seeep dah.




Baca reviewku juga untuk buku sebelumnya:
Cuckoo's Calling
Silkworm



Catatan tentang Robert Galbraith

Rowling wrote The Cuckoo's Calling 
under the pen name Robert Galbraith
Seperti yang telah banyak diketahui orang, Robert Galbraith tidaklah lain dari J.K. Rowling, si ibu dari seri Harry Potter yang telah menyihir puluhan juta penggemar novel fantasi. Setelah menerbitkan novel The Casual Vacancy, JKR berniat menulis sebuah seri novel detektif, namun (awalnya) tidak mau tokohnya ini dikaitkan atau dibandingkan dengan tokoh-tokoh seri sebelumnya. Dipakailah sebuah nama pena Robert Galbraith.

Namun apa mau dikata, fakta ini bocor akibat sebuah kicauan twitter dari seseorang yang secara tidak langsung berhubungan dengan kantor pengacara Rowling. Kantor pengacara ini kemudian meminta maaf secara publik atas kelalaian ini dan membayarkan sejumlah besar uang ganti rugi, yang kemudian disalurkan sepenuhnya kepada organisasi nirlaba The Soldiers' Charity sebagai penghargaan Rowling kepada para tentara dan keluarga mereka. Baca lebih lanjut tentang kasus ini di sini.






https://www.goodreads.com/review/show/1629476855

2 komentar:

  1. eh baru sadar tentang lampu di cover #selamainikemanajazar #tutupmuka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciri khasnya cover novel seri Detective Cormoran Strike

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget