Kamis, 31 Desember 2015

Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan



Judul: Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan
Editor:  An Ismanto, dkk.
Penerbit: IbuBuku (2009)
ISBN: 9789791436168
Jumlah Halaman: 1001 halaman
Penerbitan Perdana: 2009



Lihat sinopsis
Kami, para kerani Indonesia Buku, mendem di kamar dan di lapik-lapik perpustakaan yang sunyah, berhari-hari, bertahun-tahun, untuk mencatat, mengetik, mencatat, mengetik. Sesaat lagi, kami persembahkan jerih payah itu, dalam buku 100 BUKU SASTRA INDONESIA YANG PATUT DIBACA SEBELUM MATI. Tebalnya 1000 halaman. Buku-buku sastra yang dipilih itu terbit sepanjang abad 20 dan warsa pertama abad 21. Mulai dari novel, autobiografi/biografi, puisi, cerpen, esai, dan catatan perjalanan. Semoga kelak bermanfaat bagi kepustakaan masyarakat sastra Indonesia.

Hanya beginilah cara kami berpartisipasi dan merawat sastra Indonesia. Mohon pemaklumannya. Buku setebal begini akan diluncurkan pada 28 April 2009 (Hari Sastra Indonesia) dan 30 April 2009 (Hari Mangkatnya Pramoedya Ananta Toer).

An Ismanto, Muhidin M Dahlan, Anton Kurnia, Taufik Rahzen

Ini buku babon nan langka yang sudah lama ingin kubaca. Untunglah pertengahan tahun lalu (itu maksudnya tahun 2014 lho), mas Pratono yang baik hati a.k.a Mr. 63 bersedia meminjamkan buku ini kepadaku, meskipun aku hanya bisa menjanjikan waktu yang tidak terbatas dalam membacanya. Maklum, kan bukan novel yang bikin penasaran dan pengin dibaca terus-terus-dan terus lagi. Aku lebih dikatakan membaca-nikmat buku ini. Satu bagian per satu bagian, satu ulasan buku ke ulasan yang lain. Kadang-kadang melompat ke sebuah buku yang ingin kuketahui, lalu balik lagi ke buku yang lain. Semauku. Sampai akhirnya ulasan keseratus buku yang dibahas di sini terbaca semua.



Di kata pengantar di awal buku, disebutkan bahwa:

Buku ini tidak bermaksud mengajukan suatu daftar ”buku-buku terbaik” ataupun ”buku-buku terpenting”. Tujuan utama buku ini adalah untuk menemui buku-buku karya sastra yang punya pengaruh besar dalam membangun pilar-pilar utama Pax Literaria Indonesia.
Nyatanya, pengaruh semacam itu bukan hanya akan terasa di lapangan bahasa dan sastra belaka. Ada buku-buku yang memang hanya berpengaruh di lapangan itu saja tanpa diketahui khalayak yang lebih luas, tetapi lebih banyak lagi buku-buku yang pengaruhnya meloncati batas lapangan itu dan memasuki lapangan kemasyarakatan umum.

Keseratus buku sastra dalam buku ini disajikan secara urut berdasarkan tahun, mulai dari yang tertua (1919) sampai yang paling muda (2005). Dan ditulis oleh para penulis muda yang rata-rata berumur 25 tahun.

Menilik judulnya, maka aku berharap aku diberi umur yang sangat-sangat panjang. Pasalnya, dari seratus buku yang diulas di sini, baru 26 buku saja yang sudah kubaca + 1 buku di timbunan yang baru saja kudapat. Itu kan baru seperempatnya... lha untuk baca semuaaanya... *mulai menghitung umur* Mana sebagian besar buku-buku ini syusyah sekali dicarinya lagi!!

Untuk buku dan ulasannya sendiri, bagus dan memadai. Tapi memang karena ada banyak pengulas di sini, aku jadi punya preferensi, aku suka ulasan si A dan si B, tapi kurang suka gaya bahasa atau cara pengulasan si Y dan si Z. Tapi sekali lagi itu masalah preferensi. Isi ulasannya tetap memberi pencerahan dan membantu memahami karya-karya sastra Indonesia (dan keadaan sosial budaya Indonesia juga) sejak awal abad lalu.


Dan berikut aku sertakan daftar keseratus judul buku tersebut (warna biru menandakan buku yang sudah pernah kubaca). Berapa buku dari daftar ini yang sudah pernah kamu baca? *kepo*

Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan


    1.  Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo (1919)
    2. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar (1920)
    3. Hikayat Kadiroen karya Semaoen (1920)
    4. Sitti Nurbaya (Kasih Tak Sampai) karya Marah Rusli (1922)
    5. Tanah Air karya Muhammad Yamin (1922)
    6. Salah Asuhan karya Abdoel Moeis (1928)
    7. Melawat Ke Barat karya Adinegoro (1930)
    8. Kalau Tak Untung karya Selasih (1933)
    9. Kenang-Kenangan karya Dokter Soetomo (1934)
    10.Lajar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana (1936)
    11. Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah (1937)
    12. Patjar Merah Indonesia karya Matu Mona (1938)
    13. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya HAMKA (1939)
    14. Belenggu karya Armijn Pane (1940)
    15. Dari Ave Maria ke Jalan lain ke Roma karya Idrus (1948)
    16. Polemik Kebudayaan karya Achdiat K. Mihardja
    17. Atheis karya Achdiat Karta Mihardja (1949)
    18. Yang Terampas dan Yang Putus dan Deru Campur Debu karya Chairil Anwar (1950)
    19. Tiga Menguak Takdir karya Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani (1958)
    20. Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis (1952)
    21. Surat Kertas Hijau karya Sitor Situmorang (1953)
    22. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (I-IV) karya H.B.Jassin (1954-1967)
    23. Priangan Si Jelita karya Ramadhan KH (1956)
    24. Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis (1956)
    25. Si Doel Anak Djakarta Karya Aman Dt. Madjoindo (1956)
    26. Malam Jahanam karya Motinggo Busye (1958)
    27. Pulang karya Toha Mohtar (1958)
    28. Ramayana karya R.A. Kosasih (1960)
    29. Empat Kumpulan Sajak karya WS Rendra (1961)
    30. Matinja Seorang Petani karya Agam Wispi
    31. Pagar Kawat Berduri karya Trisnojuwono (1961)
    33. Angkatan 66 Prosa dan Puisi karya H.B. Jassin (1968)
    34. Gairah untuk Hidup dan untuk Mati karya Nasjah Djamin (1968)
    35. Duka-Mu Abadi karya Sapardi Djoko Damono (1969)
    36. Ziarah karya Iwan Simatupang (1969)
    37. Heboh Sastra karya H.B. Jassin (sebagai penyunting) (1970)
    38. Pariksit karya Goenawan Mohamad (1971)
    39. Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat karya Asrul Sani (1972)
    40. Karmila karya Marga T (1973)
    41. Pada Sebuah Kapal karya N.H Dini (1973)
    42. Sajak-sajak 33 karya Toeti Heraty Noerhadi (1973)
    43. Godlob karya Danarto (1975)
    44. Khotbah di Atas Bukit karya Kuntowijoyo (1976)
    45. Meditasi karya Abdul Hadi WM (1976)
    46. Ali Topan Anak Jalanan karya Teguh Esha (1977)
    47. Laut Biru Langit Biru karya Ajip Rosidi (1977)
    48. Raumanen karya Marianne Katoppo (1977)
    49.  Upacara karya Korrie Layun Rampan (1978)
    50.  Dan Perang Pun Usai karya Ismail Marahimin (1979)
    51.  Manusia Indonesia karya Mochtar Lubis (1980)
    52.  Tetralogi Pulau Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca) karya Pramoedya Ananta Toer (1980-1980-1985-1987)
    53.  Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan KH. (1981)
    54.  O Amuk Kapak karya Sutardji Calzoum Bachri (1981/1973-1977-1979)
    55.  Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG (1981)
    56. Burung-burung Manyar karya YB Mangunwijaya (1982)
    57. Sastra dan Religiositas karya Y.B Mangunwijaya (1982)
    58. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk  karya Ahmad Tohari (1982-1985-1986)
    59. Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata (1983)
    60. Olenka karya Budi Darma (1983)
    61. Abad yang Berlari karya Afrizal Malna (1984)
    62. Hamba-hamba Kebudayaan karya Dami N. Toda (1984)
    63. Dari Pojok Sejarah (Sebuah Renungan Perjalanan) karya Emha Ainun Nadjib (1985)
    64. Sakerah karya Djamil Soeherman (1985)
    65. Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer (1987)
    66. Antologi Puisi Indonesia Modern: Tonggak  karya Linus Suryadi AG (penyunting) (1987)
    67. Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C Noer (1989)
    68. Wiro Sableng karya Bastian Tito (1990)
    69. Catatan Pinggir karya Goenawan Mohamad (1991)
    70. Para Priyayi karya Umar Kayam (1991)
    71.  Seri Cerpen Pilihan Kompas 1991-2007
    72.  Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma (1994)
    73.  Dan Kematian Makin Akrab karya Soebagio Sastrowardojo (1995)
    74. Al-Qur’anul Karim Bacaan Mulia karya H.B. Jassin (editor) (1995)
    75. Asal Usul Karya Mahbub Djunaidi (1996)
    76. Pendekar Super Sakti karya Asmaraman S Kho Ping Hoo (1996)
    77.  Senjakala Kebudayaan karya Nirwan Dewanto (1996)
    78.  Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa (1997)
    79.  Saman karya Ayu Utami (1998)
    80. Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul (1999)
    81.  Celana karya Joko Pinurbo (1999)
    82. Di Atas Umbria karya Acep Zamzam Noor (1999)
    83.  Kali Mati karya Joni Ariadinata (1999)
    84. Madura Akulah Darahmu karya D. Zawawi Imron (1999)
    85.  Memorabilia karya Agus Noor (1999)
    86.  Sampek dan Engtay karya Nano Riantiarno (1999)
    87.  Angkatan 2000 karya Korrie Layun Rampan (2000)
    88.  Nonsens karya Sitok Srengenge (2000)
    89. Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia Jilid 1 karya Marcus A.S. dan Pax Benedanto (penyunting) (2001)
    90. Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan (2002)
    91.  Area X Hymne Angkasa Raya karya Eliza V Handayani (2003)
    92.  Cala Ibi karya Nukila Amal (2003)
    93. Kill The Radio karya Dorothea Rosa Herliany (2000)
    94. Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan karya Ignas Kleden (2003)
    95.  Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan
    96.  Ayat-Ayat Cinta  karya Habiburrahman El Shirazy (2004)
    97.  Cintapuccino karya Icha Rahmanti (2004)
    98.  Puisi-puisi Mbeling karya Remy Silado (2004)
    99. Sastra Cyber Polemik Sastra Cyberpunk karya Saut Situmorang (Ed.) (2004)
    100.Laskar Pelangi karya Andrea Hirata (2005)





linkreviewgoodreads

1 komentar:

  1. wa wa wa aku baru baca sekitar 15an waaa ini kereeen

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Recent Pages

Recent Posts Widget